Jumat, 23 Januari 2015

Busana Batik Casual Sebagai Pakaian Iklim Tropis



I Pendahuluan
Indonesia adalah Negara yang beriklim tropis. Iklim tropis adalah iklim yang hanya memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis basah dan tropis kering yang masing-masing amat berbeda. Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang panas, iklim ini menyebabkan kita mudah berkeringat. Untuk mendukung iklim setiap daerah orang-orang tentu memiliki cara melindungi diri yang mungkin telah ada secara turun- temurun. Mekanisme perlindungan diri ini dapat berasal dari bentuk tempat tinggal, jenis makanan, serta cara dan bentuk pakaian.
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.  Di Indonesia tekstil yang dapat mengangkat budaya adalah batik. Batik merupakan sehelai wastra yakni sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional. Perkembangan tekstil seiring perkembangan teknologi semakin maju dengan adanya pengolahan motif tekstil secara digital serta pembuatan motif tekstil dengan digital print.
Bahan tekstil yang dipakai untuk iklim tropis berbeda dengan tekstil yang digunakan untuk daerah bermusim 4 yang lain.   Untuk daerah tropis sendiri karakteristik pakaian yang sesuai adalah pakaian yang mampu menyerap keringat dengan baik. Berdasarkan latar belakang itulah diperlukan desain busana dengan tekstil yang sesuai. Untuk menciptakan pakaian yang nyaman dikenakan untuk daerah tropis serta dapat mendukung dan melestarikan tekstil tradisi.



II Pembahasan
Indonesia adalah Negara yang beriklim tropis. Busana yang dipakai untuk iklim tropis berbeda dengan Busana yang digunakan untuk daerah bermusim 4 yang lain. Untuk merancang busana tropis hal yang harus diperhatikan adalah bahan.menjadi bahan pokok pembuatan busana. Bahan atau kain yang diperdagangkan beragam jenis dan kualitanya, ada yang tipis, sedang dan ada yang tebal. Disamping itu yang perlu diketahui adalah berasal dari serat alam atau buatan. Dengan demikian dapat direncanakan perlakuan yang tepat terhadap bahan, mulai dari pemotongan, penjahitan, hingga perawatannya.
Tekstil adalah suatu benda yang berasal dari serat atau benang yang dianyam (ditenun), dirajut, direnda, ditapis, dikempa menjadi bahan pakaian atau keperluanlainnya.(Gunadi. 1985: 3).Serat sebagai satuan terkecil dari berbagai jenis tekstil dibuat dari bahan khusus yang memiliki panjang dan diameter tertentu, sertamemiliki sifat yang dapat dikenali.Agar cocok digunakan utuk tekstil serat harusmemiliki panjang yang lebih besar dibanding diameternya.
Serat yang dipakai dalam pembuatan tekstil dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang termasuk filamen mempunyai panjang yang relatif besar (lebih dari3000 kali diameternya).Sedangkan untuk serat yang panjang kurang dari 3000 kalidiameternya dinamakan stapel.
Pada mulanya bahan yang dipakai sebagai bahan baku tekstil berasal darialam,tetapi sejak ditemukannya cara pembuatan bahan baku tekstil muncullah seratbuatan. Serat buatan pertama adalah sutra chardonet yang ditemukan oleh CountHilairede Chardonnet pada tahun 1885.pemakaian bahan baku yang berasal darialam semakin berkurang persentasenya, digantikan bahan baku buatan.Tidak semua benda yang berbentuk serat dapat dijadikan atau dipakaimenjadi bahan baku tekstil. agar suatu benda yang berbentuk serat dapatdipergunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan tekstil maka harus memenuhibeberapa persyaratan, persyaratan tersebut antara lain: memiliki kekuatan yangcukup, elastis, dapat menyerap air, perbandingan panjang lebih besar daridiameternya.
Secara garis besar bahan baku serat dapat dikelompokkan menjadi duakelompok yaitu: serat alam (natural fiber), serat ini didapatkan dari tumbuhan, binatang (protein), dan pertambangan. Serat buatan (Man- made fiber), serat yangterjadi karena usaha manusia untuk melakukan pembentukan. Indonesia merupakansuatu negeri yang kaya akan sumber-sumber alam seperti tumbuhan, binatang,maupun hasil pertambangan, ketiga bahan tersebut jika diolah akan dapat menjadibahan baku tekstil. Serat alam yang berasal dari tumbuhan masih dapat dibagi lagiyaitu: serat biji, serat buah, serat batang, dan serat daun. Serat nanas termasuk dalam serat daun, serat ini pada jaman dulu sudah dipergunakan untuk membuat talidadung. Seiring dengan perkembangan tekstil serat nanas mulai digunakansebagai bahan baku kain tekstil. Akan tetapi proses pembuatannya memakan waktulama sehingga manjadikan kainnya mahal. Dalam proses pembuatan kain serat nanasdigunakan sebagai pakan karena memiliki panjang terbatas dan terlalukeras.

Tekstil merupakan kebutuhan yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan manusia, menurut funginya tekstil dapat dibagi menjadi empat fungsi yaitu tekstil untuk busana, tekstil untuk interior, tekstil pelengkap rumah tangga dan tekstil untuk cindera mata. Tekstil untuk busana adalah tekstil yang dipakai untuh bahan dasar busana, tekstil untuk interior merupakan tekstil yang digunakan dalam melengkapi interior ruangan, tekstil pelengkap rumah tangga merupakan semua produk berbahan tesktil yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan rumah tangga dan tekstil untuk cindera mata merupakan tekstil yang digunakan dalam pembuatan cindera mata atau oleh-oleh.
Bahan tekstil sebagai tekstil untuk busana, tekstil untuk interior, tekstil pelengkap rumah tangga dan tekstil untuk cindera mata dapat berasal dari serat yang sama namun, berbeda karakteristiknya. Tekstil yang digunakan sebagai tekstil pelengkap rumah tangga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan tekstil untuk busana, tekstil untuk interior dan tekstil yang digunakan sebagai bahan cinderamata. Tekstil memberikan keuntungan baik fisik maupun psikis pada interior seperti penyerapan suara, privasi, kenyamanan, memperkuat rasa aman dan estetika.
Tekstil berasal dari kata texere yang diartikan menenun. Dalam arti luas, tekstil tidak terbatas pada hasil tenun saja, tetapi juga termasuk melalui proses menganyam, merajut, merenda (Ensklopedi, 1990 : 169). Proses difusi sistem pengetahuan, salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal itu, telah lama diterima dan dikembangkan oleh masyarakat di seantero Nusantara dengan berbagai corak/khas yang berbeda-beda hasil adaptasi alam budayanya, seperti kain tenun: Lombok, Bali, Minangkabau, Jawa, Sumba dan lain-lainnya.
















Bahan Yang Sesuai untuk Tropis:
-       KATUN: Sifat bahannya yang mudah menyerap air dan udara membuat bahan ini sangat nyaman digunakan sebagai bahan busana kasual, busana kerja atau busana olahraga.
-       LINEN: Karena sifatnya yang hampir menyerupai katun, bahan ini juga sangat cocok untuk busana iklim tropis, khususnya untuk busana kasual
-       FLANEL: Karena terbuat dari serat alam, yang mudah menyerap air dan udara, flanel yang terbuat dari katun cocok juga digunakan untuk busana iklim tropis, khususnya sebagai busana kasual, seperti blouse/kemeja sehari-hari atau busana tidur
-       NILON: Bahan sintetis pengganti sutra yang kuat ini juga mempunyai sifat mudah air dan udara, sehingga cocok untuk berbagai jenis busana di iklim tropis.
-       RAYON: Sifatnya yang menyerupai sutra yang kuat, lembut dan menyerap kelembaban, membuat rayon nyaman digunakan sebagai bahan jas, kemeja dan busana semi formal. Bila dicampur dengan asetat dapat digunakan sebagai bahan rajut atau busana renang.


Katun sangat cocok digunakan oleh orang-orang yang tinggal di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Benang katun cocok untuk membuat baju didaerah tropis, karena memberikan rasa sejuk dan nyaman. Selain katun sejuk dan nyaman, katun juga merupakan bahan yang dapat diolah motifnya dengan teknik batik. Salah satu jenis katun adalah mercerized yang memiliki tekstur kuat dan berkilau. Kain yang umumnya dipakai para pengrajin untuk membuat batik adalah kain mori. Kain mori adalah kain yang terbuat dari kapas. Mori adalah bahan baku batik dari katun. Bahan pakaian ini sangat fleksibel untuk bentuk apapun, mulai dari kaos, baju muslim, hingga model gaun pesta muslim katun. Katun juga serasi jika digunakan untuk model busana casual.


Motif dan Warna Busana Tropis
Dalam perwujudan Tekstil terdapat aspek desain yang mempengaruhi penampilannya, yaitu ragam hias, warna, bahan, adat, proses, dan fungsi. Aspek-aspek tersebut dapat diterapkan pada desain tekstil struktur maupun desain tekstil permukaan.(Nanang Rizali, 2013 :61). Tidak hanya faktor kenyamanan pada bahan katun namun juga ragam hias serta warna tekstil busana. Motif serta warna dapat mempengaruhi penampilan untuk busana beriklim tropis.
Motif yang lebih seirama dengan iklim tropis adalah motif-motif flora dan fauna. Motif yang sering menggunakan flora dan fauna untuk sumber ide adalah motif batik. Selain itu motif batik seringkali digayakan dengan bentuk stilasi yang lembut. Gaya stilasi tersebut menjadi bentuk visual yang menyerupai sulur-sulur tanaman yang. Selain itu batik juga dapat mendukung serta melestarikan tekstil tradisional sebagai wastra. Batik adalah sehelai wastra yakni sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional.   Beragam pola batik tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan malam ‘lilin batik’ sebagai bahan perintang warna ( Santosa Doellah :10).Batik bukan merupakan produk tradisional semata namun terus bergerak dengan proses kreatif untuk menyamai pertumbuhan industri tekstil lainnya.
Warna pakaian lebih terang merefleksikan pancaran ramah ke pemakainya, terutama jika dikenakan pada musim panas. Apalagi dari teori spektrum warna, pakaian warna hitam disebut-sebut akan membuat Anda lebih berkeringat ketika berada di bawah panas matahari dibandingkan pakaian berwarna terang. Dibanding warna gelap, warna cerah lebih mendukung jika dikenakan didaerah tropis seperti Indonesia. Untuk iklim tropis warna natural, seperti hijau daun, kuning dan coklat sangat cocok dikenakan.



Desain Busana Batik Bergaya Casual
               Kasual adalah gaya berbusana yang tidak mengkhususkan pada busana yang nyaman namun kumal, tetapi lebih kepada busana yang nyaman dan sopan serta pantas dikenakan antara rentan waktu santai dan pertemuan-pertemmuan yang tidak resmi sifatnya (Appmi, 2005: 3).
Ragam hias pada batik memang terkesan memenuhi bidang dan Nampak ramai. Namun tekstil bercorak batik dapat terlihat simple jika digunakan untuk model yang sederhana. Justru dengan mengenakan busana bercorak batik, tampilan busana santai anda akan terlihat menarik. Kuncinya tentu saja terletak pada siluet busana serta motif dan kombinasi warna batik yang dipilih. Busana bercorak batik juga dapat berpadu harmonis dengan busana modern seperti celana jins atau rok jins mini yang kerap dipakai untuk bersantai bersama sahabat. Bahkan busana bercorak batik juga bias berkolaborasi dengan t-shirt atau atasan dari bahan kaus. Batik dapat menciptakan gaya kasual bernuansa etnik yang tak sekedar unik, tapi juga modern dan gaya (Stephanus Hamy, 2009: 50). Batik tidak hanya menciptakan busana dengan suasana etnik dan simple. Motif Batik juga selaras dengan kebutuhan tekstil pada daerah tropis. Motif batik yang berupa sulur-sulur tanaman serta menerapkan flora dan fauna yang pada umumnya banyak tumbuh dan berkembang didaerah tropis.
Tekstil yang diproses dengan batik memiliki nilai tambah tersendiri karena prosesnya yang ditulis atau dicap dengan motif ornament yang mengisi seluruh bidang. Ornamentasi batik dibagi dalam tiga bentuk yaitu, isen-isen, klowongan dan ornamentasi harmoni (Asti dkk, 2011: 23). Selain karena proses batik juga memiliki nilai tambah pada bentuk motif yang terdiri dari motif utama, motif pendukung dan isen-isen.Desain busana casual dari tekstil batik dapat diolah sederhana. seperti dengan memadukan t-shirt dengan rompi batik katun.

Aksesori kasual
-          Pemilihan aksesori untuk suasana kasual dan muda lebih mudah karena tidak ada acara atau keadaan tertentu yang menuntut jenis pemakaian tertentu. Oleh karena itu, lebih baik mengikuti penggunaan aksesori berdasarkan pakaian yang dikenakan.
-          Pakaian berjenis kaos biasanya menggunakan aksesori yang biasa atau bertema muda
-          Pakaian trdisional atau modern dalam bahan kasual bias mengenakan aksesori berbentuk ekstrem dan abstrak.
-          Hindari penggunaan permata akik dan bahan-bahan berkilauan untuk member kesan kasual.
-          Aksesori jenis ukiran dan lukisan lebih sesuai untuk tema kasual dan muda.






III Penutup
Benang katun cocok untuk membuat baju didaerah tropis, karena memberikan rasa sejuk dan nyaman. Selain katun sejuk dan nyaman, katun juga merupakan bahan yang dapat diolah motifnya dengan teknik batik. Tekstil yang diproses dengan batik memiliki nilai tambah tersendiri karena prosesnya. Selain karena proses batik juga memiliki nilai tambah pada bentuk motif yang terdiri dari motif utama, motif pendukung dan isen-isen. Desain busana casual dari tekstil batik dapat diolah sederhana. seperti dengan memadukan t-shirt dengan rompi batik katun. Aksesori yang dapat diunakan untuk tema kasual tidak perlu menggunakan manik-manik berkilau, namun dapat menggunakan aksesori berhias ukiran dan lukis. Tekstil busana tersebut dapat menciptakan pakaian yang nyaman dikenakan untuk daerah tropis serta dapat mendukung dan melestarikan tekstil tradisi.












Daftar Pustaka

Appmi. 2005. Busana Kasual Muslimah. Gramedia Pustaka Utama
Asti, dkk. 2011. Batik- Warisan Adiluhung Nusantar. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Bonita, Yohana. 2014. Knitting. Demedia: Jakarta.
Doellah, Santosa. Batik Pengauh Zaman dan Lingkungan, Danar Hadi.
Ernawati., et al. 2008. Tata Busana Jilid 2, Klaten : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Hamy, S., Suryawan, D. 2009.  Chic Mengolah Wastra Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
(http://blogpunyaaqw.blogspot.com/2011/03/busana-tepat-untuk-iklim-tropis.html).
Komandoko, Gamal. 2010. Ensiklopedia Pelajaran Umum. Pustaka idyatama.
Rizali, Nanang(2013). Metode Perancangan Tekstil.Surakarta. UPT UNS Press.
Siddik, Y. 2007. Tampil Gaya Dengan Jilbab. Trans Media : Jakarta.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar